Peringatan Sumpah Pemuda tapi banyak Sampah Pemuda tanggung jawab siapa ?
Pada hari ini tanggal 27 Oktober 1928 dibuka konggres Pemuda kedua yang melahirkan sumpah pemuda, semangat sumpah pemuda pada waktu itu untuk mempersatukan elemen bangsa ini agar bisa bersatu untuk melepaskan diri dari penjajahan bagsa asing.
setelah bertahun-tahun para pendahulu untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan dan lepas dari penjajahan bangsa asing tapi sekarang kebalikannya. Bangsa ini makin terpuruk dalam genggaman bagsa asing , tidak punya nyali dan terus dikuras kekayaan Indonesia. padahal kekayaan alam ini kalau untuk mensejahterakan bangsa ini sudah sangat makmur, apa yang tidak ada di Indonesia kenapa kita takut kepada bangsa asing, semua itu ulah pejabat korup yang menjadi kacung asing untuk mengerogoti negara Indonesia m kita bisa lihat pejabat dan anggota banyak yang masuk Bui itu semua keserakahan yang menguasai mereka sehingga mengahalalkan berbagai cara untuk menggerogoti negara, mereka adalah teroris sebenarnya.
dari kekayan yang banyak yang mengalir keluar sehingga pemuda Indonesia tidak ditangani dengan baik, sehingga banyak sampah pemuda atau pemuda yang hanya menjadi beban negara dan masyarakat.
Wahai Pemuda Indonesia mari bangkit untuk bersatu untuk mewujudkan cita-cita baru yaitu :
kami putra dan putri Indonesia bernusa yang satu yaitu Negara yang Kuat dan Sejahtera lepas dari berbagai penjajahan asing.
Kami putra dan putri Indonesia berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia yang mandiri dan bersatu untuk kemajuan dan melawan ketidakadilan
Kami Putra dan putri Indonesia berbahasa satu yaitu bahasa Indonesia yang damai dan berbahasa untuk kekerasan dan korupsi
Kami putra dan putri Indonesia berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia yang mandiri dan bersatu untuk kemajuan dan melawan ketidakadilan
Kami Putra dan putri Indonesia berbahasa satu yaitu bahasa Indonesia yang damai dan berbahasa untuk kekerasan dan korupsi
By : Raras Wuri Miswandaru, SPdI Jabatan Pembina Pemuda Pakarti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar